Bahagia itu Sederhana

Tulisan ini merupakan repost dari notes facebook saya.

Aku tak tau bagaimana aku bisa punya ikatan batin yang begitu kuat dengan kedua orangtuaku. 

Seringkali tanpa sadar, aku mampu merasakan kesulitan mereka, seperti pagi ini. 

Entah kenapa, yah, lagi-lagi tanpa alasan yang jelas; begitu bangun tidur aku mengirimkan sms ke hape si Bapak,

 

Paaaaa, Maaaaaa, I love you. :* ({})

 

Tentu saja, setiap smsku pasti berbalaskan panggilan dari mereka.

Sayangnya, dua panggilan tadi pagi tak kuangkat.

Aku masih di kamar mandi, menyelesaikan ritual mandi pagiku. 

 

Malam ini, yah tadi baru saja, sekitar pukul 18.30, Bunda menelepon.

Bunda menceritakan kegiatannya hari ini. Yah, ternyata ada masalah.

Yah, ternyata mereka berdua butuh semangat.

Yah, mereka memintaku membawa permasalahan itu ke dalam doa. 

 

Rolling dengan Bunda, si Bapak gantian curhat.

Hampir tiap hari pasti ada saja bahan obrolan dengan dua orang istimewa ini.

Malam ini berbeda, ya, si Bapak benar-benar lelah dengan masalahnya.

Hingga aku bertanya, 

 

Berarti sms Adek tadi nyemangatin Bapak sama Bunda,yah?

 

 Jawaban beliau membuatku terhenyak,

 

Ia dong, Adek aja dua kali ditelpon, ga ngangkat. (Sorry, Dad). Asalkan Adek baik-baik, ingat Tuhan, Bapak-Bunda dengar kabar yang baik-baik tentang Dedek, Bapak sama Bunda tetap semangat. Doakan ya, Nang, supaya masalahnya cepat kelar.

 

Sesungguhnya, aku tak tahu ntah sudah ke-berapa-kali kejadian seperti ini terjadi. 

Tiba-tiba aku menge-sms mereka, padahal yah tiap hari sang Bunda pasti mengecek aku. 

Aku tak tahu inikah yang disebut dengan kedekatan yang berkualitas?

Aku tak tahu mengapa rasanya “kairos” ketika aku mengirimkan sms yang sebenarnya biasa saja,

menjadi semangat yang luar biasa kepada mereka. 

 

Satu hal yang kutahu adalah bahagia itu sederhana.

Sesederhana smsku, “Paaaaa, Maaaaaa, I love you. :* ({})”. 

Sesederhana aku rindu membawa mereka dalam doaku.

Sesederhana pertanyaan mereka, “Adek sudah makan?”

Sesederhana aku ada buat mereka ketika mereka membutuhkan teman sharing. 

Sesederhana kata awal dan akhir yang selalu kami ucapkan ketika bertelepon, “Syalom..”

 

Buatmu, buatku, buat kita, khususnya yang jauh dari orangtua.. 

Marilah kita peka dengan orangtua kita. 

Satu sms yang tak lebih dari 140 karakter twit kita bisa menjadi api semangat buat mereka,

bisa menjadi penghapus peluh mereka ketika capek mencari uang buat sekolah kita,

bisa menjadi doa buat mereka, bisa menjadi ungkapan bahwa kita begitu mencintai mereka. 

 

Buatmu, buatku, buat kita, khususnya yang jauh dari orangtua alias anak rantau..

Seringkali kita ribet dengan urusan kita : kuliah, rapat sana-sini, pacaran, dll-dlsb..

Kita takkan lupa menanyakan pacar, “Udah maem lom?”

tapi jarang sekali menanyakan pertanyaan yang sama kepada mereka yang menafkahi kita.

Seringkali kita ingat untuk mengesms mereka kalau ATM meneriakkan, “Maaf, saldo Anda tidak mencukupi.” 

 

Sudahlah..aku pun pernah begitu.

Aku mengabaikan telepon mereka dan langsung mengirimkan sms, 

“Pa, Ma, Adek masih ada rapat. Ntar yah..” 

Bersyukur, ketika aku tidak ingin melakukannya lagi. 

Orangtuaku hanya punya aku. 

Siapalagi yang mau mereka tanyai kabarnya?

Siapalagi yang mau mereka tanyakan sudah makan atau belum? 

Aku pernah membaca Manusia Setengah Salmon dan Raditya Dika mengatakan,

 

Sesungguhnya terlalu perhatiannya orang tua kita adalah gangguan terbaik yang pernah kita terima.

 

Aku sadar betapa berharganya aku bagi mereka hingga :

apa yang kulakukan, aku sedang berada di mana, apa menu makananku tadi, mereka tanyakan.

Mereka ingin memastikan bahwa anaknya ini baik-baik saja di tanah orang.

 

Aku dan kamu berharga buat orangtua kita. Kita adalah semangat mereka. 

 

Ayokkk, kawan-teman-sohib-sobat-sahabat.. 

Selagi kita masih diberi kesempatan untuk mengungkapkan rasa sayang kita kepada mereka.

Jangan sungkan untuk lebih sering menelepon mereka lebih dulu.

Jangan tunggu harus kita yang ditelepon lebih dulu.

Jangan tunggu hingga mereka mengirim pesan singkat, “Masih cukup uangmu, Nak?”

 

Bahagia itu sederhana. Sesederhana kata-kata,

 

Paaaaa, Maaaaaa, I love you. :* ({})

 Image

Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati kita. ((:

 

Sehat Dinati Simamora

01 Desember 2012

My lovely MEJA BELAJAR

Posted in Uncategorized | Tagged , | Leave a comment